SELAMAT BELAJAR...
SELAMAT MENEMPUH UJIAN MID SEMESTER
SEMOGA DIBERI KEMUDAHAN DAN SUKSES SELALU
AMIN.....
26 Maret 2009
FOOD SUPPLEMENT
Food supplement (suplemen makanan) adalah makanan buatan yang mengandung zat-zat gizi dan non gizi yang dikemas dalam bentuk kapsul, kapsul lunak, tablet, bubuk, atau cairan yang berfungsi sebagai pelengkap kekurangan zat gizi yang dibutuhkan untuk menjaga agar vitalitas tubuh tetap prima. makanan penunjang ini umumnya terbuat dari bahan-bahan alami yang diracik tanpa tambahan zat-zat kimia meskipun ada beberapa vitamin tertentu yang dibuat secara sintetis. Menurut BPOM, suplemen makanan adalah produk yang dimaksudkan untuk melengkapi kebutuhan zat gizi makanan, mengandung satu atau lebih bahan berupa vitamin, mineral, asam amino atau bahan lainnya yang mempunyai nilai gizi atau efek fisiologis dalam jumlah terkonsentrasi.
Salah satu manfaat suplemen mekanan adalah untuk menghindarkan kekurangan gizi akibat pola makan yang tidak teratur dan tidak sehat, serta membantu mengembalikan vitalitas tubuh. Sebuah penelitian dilakukan Dr. John D. Bodgen dan rekannya mengenai pengaruh vitamin dan mineral terhadap kesehatan responden yang terdiri atas pria dan wanita sehat usia 59-85 tahun. Hasil penelitian menyebutkan bahwa semua formula 24 vitamin dan ineral yang dijual bebas dapatmeningkatkan faktor kekebalan tubuh hingga 64%. Secara khusus, mereka yang mengkonsumsi vitamin menghasilkan sel-sel limfosit T maupun antibodi serta zat lain yang penting untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dalam melawan beberapainfeksi. Bodgen juga menyatakan bahwa orang lanjut usia yang menerapkan pola diet cukup baik pun mengalami peningkatan kekebalan tubuh dengan menelan tambahan multivitamin.
Kondisi yang tidak memerlukan suplemen makanan adalah jika seseorang mempunyai pola makan yang sudah seimbang, cukup gizi, tidak mengalami stres, cukup berolahraga dan istirahat, serta terbebas dari pencemaran lingkungan baik air, udara maupun zat kimia. Sedangkan beberapa kondisi seseorang yang memerlukan suplemen makanan diantaranya adalah :
1. Seseorang dengan pola makan yang tidak teratur
2. Penggemar makanan dengan kadar lemak dan kolesterol yang tinggi
3. Seseorang yang tidak suka mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan
4. Seseorang yang kurang berolahraga
5. Seseorang yang sedang menjalani diet makanan tertentu
6. Mengalami stres
7. Memiliki daya than tubuh yang lemah
8. Mengalami penuaan dini
9. Berusia lebih dari 50 tahun
10. Mengalami gangguan kardiovaskuler
11. Sering merasakan radang sendi
12. Menderita banyak penyakit atau sedang dalam masa penyembuhan
13. Wanita dewasa dalam kondisi hamil, menyusui atau sedang haid
14. Merasa lelah dan kurang cemerlang
15. Mengalami gannguan fungsi hati
Jika kita ingin menggunakan suplemen makanan seperti vitamin, jamu, dan sejenisnya sebagai pengobatan alternatif atau komplementer, sebaiknya terlebih dahulu kita mempertimbangkannya dengan cermat. Sebelum mengkonsumsi suatu suplemen, kita sebaiknya mengumpulkan informasi yang terkait dengan produk dan penggunaannya, tentu saja dari sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Menurut catatan BPOM pada tahun 2003 terdapat hampir 62.000 laporan kasus keracunan akibat konsumsi suplemen makanan. Dari kasus yang dilaporkan, tidak sedikit yang menimbulkan kematian dan sebagian lagi menunjukkan adanya efek yang berlawanan dari efek yang dijanjikan pada saat produk diiklankan.
Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum memilih suplemen makanan adalah :
1. Aspek terkait yang mempengaruhi penggunaan suplemen makanan, seperti kkondisi tubuh, manfaat yang diberikan dan daya beli konsumen.
2. Memilih produk yang pada kemasannya terdapat keterangan dari departemen kesehatan, tanggal kadaluwarsa, serta nama dan alamat perusahaan yang memproduksi untuk menjamin keamanannya.
3. Meneliti dengan cermat tentang komposisi dan bahan-bahan yang terkandung dalam produk suplemen.
4. Menggunakan produk yang bersegel resmi yang telah disetujui oleh pemerintah sehingga terjamin aman dan memenuhi standard mutu.
5. Memperhatikan jumlah bahan-bahan atau kandungan zat gizi yang terdapat di dalam produk dan disesuaikan dengan kebutuhan tubuh kita, agar tubuh tidak mendapat zat gizi yang dari luar yang berlebihan.
6. Perlu juga diperhatikan efek samping yang dapat muncul akibat penggunaan produk, dan juga kontraindikasi atau dalam kondisi apa produk tidak boleh digunakan.
7. Berkonsultasi terlebih dahulu dengan apoteker sebelum memutuskan untuk memilih suatu produk suplemen sehingga produk yang digunakan tidak salah dan manfaat yang ingin diperoleh dapat tercapai.
Hal terakhir yang perlu dicatat adalah bahwa suplemen makanan bukanlah pemeran utama yang dapat menyelesaikan masalah kesehatan tubuh. Suplemen hanya bersifat membantu, selebihnya adalah dengan menjaga kesehatan tubuh dengan cara makan makanan bergizi, cukup olahraga, cukup istirahat dan membiasakn diri menjalankan pola hidup sehat.
Salah satu manfaat suplemen mekanan adalah untuk menghindarkan kekurangan gizi akibat pola makan yang tidak teratur dan tidak sehat, serta membantu mengembalikan vitalitas tubuh. Sebuah penelitian dilakukan Dr. John D. Bodgen dan rekannya mengenai pengaruh vitamin dan mineral terhadap kesehatan responden yang terdiri atas pria dan wanita sehat usia 59-85 tahun. Hasil penelitian menyebutkan bahwa semua formula 24 vitamin dan ineral yang dijual bebas dapatmeningkatkan faktor kekebalan tubuh hingga 64%. Secara khusus, mereka yang mengkonsumsi vitamin menghasilkan sel-sel limfosit T maupun antibodi serta zat lain yang penting untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dalam melawan beberapainfeksi. Bodgen juga menyatakan bahwa orang lanjut usia yang menerapkan pola diet cukup baik pun mengalami peningkatan kekebalan tubuh dengan menelan tambahan multivitamin.
Kondisi yang tidak memerlukan suplemen makanan adalah jika seseorang mempunyai pola makan yang sudah seimbang, cukup gizi, tidak mengalami stres, cukup berolahraga dan istirahat, serta terbebas dari pencemaran lingkungan baik air, udara maupun zat kimia. Sedangkan beberapa kondisi seseorang yang memerlukan suplemen makanan diantaranya adalah :
1. Seseorang dengan pola makan yang tidak teratur
2. Penggemar makanan dengan kadar lemak dan kolesterol yang tinggi
3. Seseorang yang tidak suka mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan
4. Seseorang yang kurang berolahraga
5. Seseorang yang sedang menjalani diet makanan tertentu
6. Mengalami stres
7. Memiliki daya than tubuh yang lemah
8. Mengalami penuaan dini
9. Berusia lebih dari 50 tahun
10. Mengalami gangguan kardiovaskuler
11. Sering merasakan radang sendi
12. Menderita banyak penyakit atau sedang dalam masa penyembuhan
13. Wanita dewasa dalam kondisi hamil, menyusui atau sedang haid
14. Merasa lelah dan kurang cemerlang
15. Mengalami gannguan fungsi hati
Jika kita ingin menggunakan suplemen makanan seperti vitamin, jamu, dan sejenisnya sebagai pengobatan alternatif atau komplementer, sebaiknya terlebih dahulu kita mempertimbangkannya dengan cermat. Sebelum mengkonsumsi suatu suplemen, kita sebaiknya mengumpulkan informasi yang terkait dengan produk dan penggunaannya, tentu saja dari sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Menurut catatan BPOM pada tahun 2003 terdapat hampir 62.000 laporan kasus keracunan akibat konsumsi suplemen makanan. Dari kasus yang dilaporkan, tidak sedikit yang menimbulkan kematian dan sebagian lagi menunjukkan adanya efek yang berlawanan dari efek yang dijanjikan pada saat produk diiklankan.
Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum memilih suplemen makanan adalah :
1. Aspek terkait yang mempengaruhi penggunaan suplemen makanan, seperti kkondisi tubuh, manfaat yang diberikan dan daya beli konsumen.
2. Memilih produk yang pada kemasannya terdapat keterangan dari departemen kesehatan, tanggal kadaluwarsa, serta nama dan alamat perusahaan yang memproduksi untuk menjamin keamanannya.
3. Meneliti dengan cermat tentang komposisi dan bahan-bahan yang terkandung dalam produk suplemen.
4. Menggunakan produk yang bersegel resmi yang telah disetujui oleh pemerintah sehingga terjamin aman dan memenuhi standard mutu.
5. Memperhatikan jumlah bahan-bahan atau kandungan zat gizi yang terdapat di dalam produk dan disesuaikan dengan kebutuhan tubuh kita, agar tubuh tidak mendapat zat gizi yang dari luar yang berlebihan.
6. Perlu juga diperhatikan efek samping yang dapat muncul akibat penggunaan produk, dan juga kontraindikasi atau dalam kondisi apa produk tidak boleh digunakan.
7. Berkonsultasi terlebih dahulu dengan apoteker sebelum memutuskan untuk memilih suatu produk suplemen sehingga produk yang digunakan tidak salah dan manfaat yang ingin diperoleh dapat tercapai.
Hal terakhir yang perlu dicatat adalah bahwa suplemen makanan bukanlah pemeran utama yang dapat menyelesaikan masalah kesehatan tubuh. Suplemen hanya bersifat membantu, selebihnya adalah dengan menjaga kesehatan tubuh dengan cara makan makanan bergizi, cukup olahraga, cukup istirahat dan membiasakn diri menjalankan pola hidup sehat.
FOOD SUPPLEMENT
food supplement adalah makanan buatan yang mengandung zat-zat gizi dan non gizi yang dikemas dalam bentuk kapsul, kapsul lunak
22 Maret 2009
Jogja yang tiba2 hujan
jogja yang dari kemarin puanaaasss banget tiba2 jadi diguyur ujan yang ga berhenti. rencana mudik pun gagal hiks...
padahal bapak ibu dah minta aku pulang coz ada acara di rumah. maafkan saya ibu bapak...
tapi ada sisi manfaat juga dengan turunnya ujan di joga. biar panas yang melanda kota ini sedikit hilang dan membuat penduduknya sedikit merasakan kenyamanan.
Allahumma Shoyyiban nafi'aaan
(ya Allah, jadikanlah hujan ini bermanfaat, amin...)
padahal bapak ibu dah minta aku pulang coz ada acara di rumah. maafkan saya ibu bapak...
tapi ada sisi manfaat juga dengan turunnya ujan di joga. biar panas yang melanda kota ini sedikit hilang dan membuat penduduknya sedikit merasakan kenyamanan.
Allahumma Shoyyiban nafi'aaan
(ya Allah, jadikanlah hujan ini bermanfaat, amin...)
21 Maret 2009
tErimAkaSih karNa kAu mEncinTaiku
kau selalu di hatiku
mengisi ruang dan waktuku
tetaplah bersamaku
sampai kita tak sanggup lagi
bila tak sengaja diriku menyakitimu
beri isyarat padaku
agar cepat kumohon maaf padamu
di saat indah dan sedih
tulus kau temani aku
walau kadang kau mengiris pedih hatiku
TERIMAKASIH KARNA KAU MENCINTAIKU
(sebuah lagu dari "the rain" yang mengajarkan kita arti sebuah cinta untuk seorang teman)
mengisi ruang dan waktuku
tetaplah bersamaku
sampai kita tak sanggup lagi
bila tak sengaja diriku menyakitimu
beri isyarat padaku
agar cepat kumohon maaf padamu
di saat indah dan sedih
tulus kau temani aku
walau kadang kau mengiris pedih hatiku
TERIMAKASIH KARNA KAU MENCINTAIKU
(sebuah lagu dari "the rain" yang mengajarkan kita arti sebuah cinta untuk seorang teman)
25 alasan pentingnya sahabat dekat cewek
beberapa alasan kenapa seorang sahabat dekat cewek sangat penting:
1. dia bisa menyalakan semangatmu saat kamu sedang sedih
2. dia akan memastikan kamu mendapat jodoh cowok yang sempurna
3. dia bisa menjaga pintu kamar mandi saat kamu menggunakannya
4. dia mau dititipi pr ke sekolah saat kamu sakit
5. dia membelikan oleh-oleh paling konyol tiap kali pergi berlibur
6. dia peduli pada hal-hal yang kamu suka dan yang kamu benci
7. dia mau menyediakan waktu saat pulang sekolah untuk membantumu belajar
8. dia tahu semua masa lalumu yang buruk, dan menyimpannya untuk dirinya sendiri
9. dia tidak pernah tertawa saat kamu tersandung di depan umum
10. dia tidak pernah menyuruhmu diam tiap kali kamu menggumamkan lagu kesayanganmu meskipun suaramu jelek
11. usai membaca ramalan bintangnya, dia membaca ramalan bintangmu dan memberitahumu
12. dia menutupimu saat kamu terlambat masuk kelas
13. dia mau melakukan "bohong putih" demi kebaikanmu
14. menurutnya kamu tampak cantik tanpariasan
15. dia membiarkanmu mengeluhkan masalahmu selama berjam-jam
16. dia memunculkan sisi konyolmu
17. dia selalu punya nasehat bagus untukmu
18. dia berbagi saat-saat memalukan denganmu
19. dia memberikan bahunya agar kamu bisa menangis disana
20. dia akrab dengan orang tuamu
21. dia membolehkanmu meminjam bajumu tiap minggu
22. dia meminjamimu uang saat kamu lupa membawa uang saku
23. dia menaruh nomor ponselmu di deretan awal dalam memori ponselnya
24. dia tahu apa yang kamu pikirkan bahkan sebelum kamu mengatakannya
25. menurutnya kamu keren dan dia memberitahukan hal itu padamu
1. dia bisa menyalakan semangatmu saat kamu sedang sedih
2. dia akan memastikan kamu mendapat jodoh cowok yang sempurna
3. dia bisa menjaga pintu kamar mandi saat kamu menggunakannya
4. dia mau dititipi pr ke sekolah saat kamu sakit
5. dia membelikan oleh-oleh paling konyol tiap kali pergi berlibur
6. dia peduli pada hal-hal yang kamu suka dan yang kamu benci
7. dia mau menyediakan waktu saat pulang sekolah untuk membantumu belajar
8. dia tahu semua masa lalumu yang buruk, dan menyimpannya untuk dirinya sendiri
9. dia tidak pernah tertawa saat kamu tersandung di depan umum
10. dia tidak pernah menyuruhmu diam tiap kali kamu menggumamkan lagu kesayanganmu meskipun suaramu jelek
11. usai membaca ramalan bintangnya, dia membaca ramalan bintangmu dan memberitahumu
12. dia menutupimu saat kamu terlambat masuk kelas
13. dia mau melakukan "bohong putih" demi kebaikanmu
14. menurutnya kamu tampak cantik tanpariasan
15. dia membiarkanmu mengeluhkan masalahmu selama berjam-jam
16. dia memunculkan sisi konyolmu
17. dia selalu punya nasehat bagus untukmu
18. dia berbagi saat-saat memalukan denganmu
19. dia memberikan bahunya agar kamu bisa menangis disana
20. dia akrab dengan orang tuamu
21. dia membolehkanmu meminjam bajumu tiap minggu
22. dia meminjamimu uang saat kamu lupa membawa uang saku
23. dia menaruh nomor ponselmu di deretan awal dalam memori ponselnya
24. dia tahu apa yang kamu pikirkan bahkan sebelum kamu mengatakannya
25. menurutnya kamu keren dan dia memberitahukan hal itu padamu
terapi estrogen dan aterosklerosis
Pada wanita premenopause, penyakit jantung koroner jarang sekali terjadi bahkan pada populasi dengan faktor resiko yang tinggi. Setelah menopause, penurunan resiko penyakit jantung koroner hampir tidak ada sama sekali. Salah satu alasan yang dapat menjelaskan hal ini adalah adanya efek kardioprotektif dari steroid endogen terutama estrogen selama masa premenopause.
Premature menopause baik yang terjadi secara alami maupun karena pembedahan yang berakibat pada penurunan jumlah estrogen endogen dapat menyebabkan peningkatan resiko penyakit jantung koroner yang didasarkan pada asumsi bahwa estrogen mempunyai sifat kardioprotektif. Sebuah studi melaporkan bahwa pada wanita dengan menopause alami pada usia 45-49 tahun atau wanita dengan menopause karena pembedahan pada usia 40-44 tahun mempunyai kemungkinan berkembangnya penyakit jantung koroner yang lebih besar dibandingkan wanita premenopause pada usia yang sama.
Beberapa data observasional menyebutkan bahwa wanita postmenopause yang menggunakan terapi estrogen mempunyai resiko penyakit jantung koroner yang lebih rendah. Metthews et al. melaporkan bahwa wanita yang menggunakan estrogen setelah menopause mempunyai faktor resiko jantung koroner pada tingkat yang lebih baik daripada yang tidak menggunakan estrogen. Penggunaan estrogen dengan tingkat kepatuhan yang baik menunjukkan penurunan resiko jantung koroner sebesar 40-60 %.
Evaluasi sifat kardioprotektif dari estrogen replacement therapy (ERT) pada wanita menopause dengan studi random dan kontrol plasebo sulit dilakukan sehingga digunakan hewan uji monyet cynomolgus macaque betina (Clarkson, 1996). Penggunaan hewan ini dikarenakan adanya homologi DNA monyet dan manusia yang lebih dari 90%, profil hormonal yang serupa, menarche yang jelas, siklus menstruasi 28 hari dan menopause. Dalam kondisi premenopause monyet betina mempunyai kadar kolesterol-HDL yang lebih tinggi daripada monyet jantan, dan mengalami perkembangan lesi aterosklerotik pada arteri koroner yang lebih sedikit. Pada kondisi postmenopause terjadi penurunan kadar kolesterol-HDL dan peningkatan aterosklerosis pada arteri koroner.
Studi yang dilakukan Adam et al. (1990) menggunakan monyet yang telah diberi perlakuan berupa ovariectomy dan diterapi selama 30 bulan menggunakan 17β-estradiol secara parenteral menunjukkan penurunan aterosklerosis pada arteri koroner sekitar 50% dibandingkan dengan kontrol. Pemberian conjugated equine estrogen (CEE) secara oral memberikan efek penurunan aterosklerosis sebesar 72% dibandingkan pada kontrol yang tidak diberi terapi.
Manfaat kardioprotektif yang diberikan oleh penggunaan estrogen eksogen juga dipengaruhi oleh derajat aterosklerosis yang dialami pasien. Estrogen memberikan efek penurunan aterosklerosis yang baik jika diberikan pada tahap awal aterogenesis. Namun efek tersebut akan berkurang dan hampir tidak ada jika diberikan pada tahap akhir dari komplikasi plak dan penyakit jantung koroner yang telah terjadi. Hulley et al. (1998) melakukan sebuah studi untu melihat efek penurunan aterosklerosis pada wanita postmenopause yang diberi terapi dengan CEE 0,625 mg/hari dan medroxyprogesterone acetate (MPA) 2,5 mg/hari. Studi dilakukan menggunakan 2763 orang wanita postmenopause yang berusia di atas 65 tahun dan mempunyai riwayat penyakit jantung koroner. Hasil studi menunjukkan bahwa tidak ada efek penurunan aterosklerosis selama 4 tahun pemberian terapi hormon.
Studi lain yang mendukung adalah studi in vitro menggunakan monyet cynomolgus yang dibagi menjadi tiga kelompok perlakuan. Kelompok pertama, menggunakan monyet yang memiliki riwayat aterosklerosis yang sedikit atau bahkan tidak sama sekali. Monyet kemudian dikondisikan menjadi menopause dengan cara ovariectomy. Dalam kondisi menopause tersebut monyet kemudian diberi terapi menggunakan CEE bersamaan dengan pemberian diet aterogenik. Hasil yang diperoleh menunjukkan adanya efek penghambatan aterosklerosis arteri koroner sekitar 70%. Kelompok kedua, monyet dikondisikan dalam keadaan aterosklerosis yang moderat sebelum dilakukan ovariectomy. Selanjutnya monyet diberi terapi CEE dan diet aterogenik tetap dilanjutkan. Hasil yang diperoleh menunjukkan adanya penurunan penghambatan aterosklerosis dari 70% menjadi 50%. Kelompok ketiga, monyet dikondisikan dalam keadaan aterosklerosis ringan dan kemudian dilakukan ovariectomy. Selanjutnya diberi diet aterogenik selama 2 tahun sebelum pemberian terapi CEE. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa efek penhambatan aterosklerosis yang diberikan sebesar 0% (Williams et al., 1995).
Dislipidemia berkaitan dengan adanya peningkatan resiko aterosklerosis baik pada pria maupun wanita. Kadar lipoprotein pada wanita premenopause berbeda dengan pria. Pada wanita kolesterol total dan kolesterol-LDL kadarnya lebih rendah dan kolesterol-HDL kadarnya lebih tinggi. Setelah menopause, wanita akan mengalami kenaikan kadar kolesterol total dan kolesterol-LDL serta penurunan kolesterol-HDL. Terapi estrogen akan menjaga profil lipid pada wanita seperti kondisi saat premenopause. Efek estrogen pada lipid dan lipoprotein bergantung pada tipe dan dosis estrogen yang digunakan serta cara pemberiannya.
Pemberian estrogen secara oral akan memberikan efek peningkatan kadar trigliserida dalam plasma, kolesterol-HDL dan kadar apoA1, serta menurunkan kadar kolesterol-LDL dan lipoprotein (a). Peningkatan kadar trigliserida dikarenakan oleh adanya peningkatan jumlah partikel VLDL yang lebih banyak mengalami klirens hepatik daripada dikonversi menjadi partikel LDL yang bersifat aterogenik. Sebuah studi pada wanita postmenopause yang diterapi menggunakan CEE secara oral dengan dosis 0,625 atau 1,25 mg/hari selama 3 bulan menunjukkan penurunan kadar kolesterol-LDL sebesar 15% dan 19%, serta peningkatan kadar kolesterol-HDL sebesar 16% dan 18%. Pemberian micronized estradiol 2 mg/hari secara oral memberikan efek penurunan kolesterol-LDL sebesar 14% dan kenaikan kolesterol-HDL sebesar 15% (Walsh et al., 1991).
Beberapa studi clinical trial menunjukkan hasil bahwa penggunaan antihiperlipidemia dari golongan inhibitor HMG-CoA reduktase (golongan statin) mempunyai efektivitas dalam menurunkan angka morbiditas dan mortalitas akibat penyakit kardiovaskular. Efek statin dalam menurunkan kadar kolesterol LDL pada wanita postmenopause lebih besar dibandingkan dengan penggunaan estrogen, namun statin mempunyai efek yang lebih sedikit terhadap kadar kolesterol HDL dan lipoprotein (a). Hasil studi pemberian kombinasi terapi CEE 0,625 mg/hari dan simvastatin 10 mg/hari menunjukkan penurunan kadar kolesterol LDL yang lebih besar dibandingkan dengan monoterapi, namun kadar kolesterol HDL tetap sama dengan pemberian terapi tunggal menggunakan estrogen. Terapi kombinasi juga dapat mengurangi resiko peningkatan kadar trigliserida akibat estrogen. Studi lain menggunakan kombinasi CEE ditambah MPA dan lovastatin 6 mg/hari selama 6 minggu menghasilkan efek penurunan kadar kolesterol LDL yang lebih besar dan peningkatan kadar kolesterol HDL yang besar pula.
Perubahan kadar lipid plasma hanya merupakan 25-50% dari efek kardioprotektif yang diperoleh dari penggunaan estrogen (Mendelsohn dan Karas, 1999). Selain efeknya pada profil lipid plasma, estrogen juga memberikan efek kardioprotektif lainnya yaitu efek pada dinding pembuluh darah. Aksi dari steroid umumnya diperantarai oleh reseptor spesifik yang berperan sebagai faktor transkripsi, yaitu mengatur ekspresi gen pada saat teraktivasi oleh adanya ikatan dengan steroid. Reseptor estrogen terdiri dari dua subtipe, yaitu ER-α dan ER-β.
Estrogen dapat beraksi langsung pada lapisan dinding pembuluh darah dengan mempengaruhi fungsi endothelial dan vascular tone (Mendelsohn dan Karas, 1999). Efek estrogen pada reaktivitas arteri koroner dievaluasi menggunakan angiografi kuantitatif berulang pada monyet cynomolgus yang telah mengalami ovariectomy. Perubahan diameter arteri koroner diukur setelah pemberian asetilkolin secara infus intrakoroner yang akan menginduksi vasodilatasi endothelial pada arteri yang normal dan vasokonstriksi pada arteri yang mengalami aterosklerosis. Pada kelompok uji yang mendapat terapi estrogen jangka panjang dan terapi jangka pendek, setelah pemberian asetilkolin akan menunjukkan efek vasodilatasi. Sedangkan pada kelompok uji yang tidak mendapat terapi estrogen menunjukkan efek vasokonstriksi. Efek estrogen pada vascular wall tone dapat terjadi baik setelah pemberian estrogen jangka panjang maupun pemberian jangka pendek. Setelah pemberian estrogen jangka panjang efek penekanan pada vascular tone diberikan melalui regulasi transkripsi genomic tipikal. Sedangkan pada pemberian jangka pendek umumnya melalui mekanisme non-genomic (Williams et al., 1990).
Aterosklesrosis merupakan kondisi inflamasi yang kronis pada dinding pembuluh darah yang dapat berubah menjadi kondisi klinik yang akut akibat adanya induksi plaque rupture yang menyebabkan trombosis. Beberapa marker inflamasi seperti C-reactive protein (CRP), sitokin dan molekul adhesi terlarut lainnya telah dipelajari sebagai suatu penanda untuk memprediksi adanya penyakit kardiovaskular pada wanita. Pada suatu studi didapatkan bahwa kadar CRP pada wanita geriatri yang menggunakan estrogen mempunyai nilai 60% lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak menggunakan estrogen. Studi yang lain menyebutkan bahwa kadar CRP dua kali lebih tinggi pada wanita yang menggunakan estrogen atau kombinasi estrogen dan progesteron. Sintesis CRP di dalam liver utamanya diregulasi oleh interleukin-6 (IL-6) dan kadar IL-6 dalam plasma akan menjadi lebih rendah pada wanita yang menggunakan terapi hormon dibandingkan dengan yang tidak menggunakan.
Terapi estrogen juga mengurangi konsentrasi molekul adhesi, E-selectin, vascular cell adhesion molecule-1 (VCAM-1), dan intercellular adhesion molecule-1 (ICAM-1) yang terdapat dalam plasma. Penurunan molekul adhesi ini secara potensial memberikan efek ateroprotektif dengan mekanisme penurunan jumlah sel darah putih pada dinding pembuluh darah. Efek antiinflamasi dari penggunaan estrogen menghasilkan stabilisasi plak namun tidak menghambat erosi plak.
Sebagian besar wanita postmenopause memilih untuk tidak menggunakan ERT dikarenakan oleh adanya efek dari agonis estrogen (CEE dan 17β-estradiol) yang dapat menimbulkan resiko kanker payudara dan endometrium. Penelitian terbaru menyebutkan adanya senyawa yang dapat menggantikan estrogen dan memiliki efek agonis maupun antagonis pada jaringan yang berbeda. Senyawa tersebut adalah selective estrogen receptor modulators (SERMs) dengan contohnya adalah tamoxifene dan raloxifene.
Tamoxifene digunakan dalam terapi kanker payudara karena mempunyai efek antagonis estrogen pada jaringan payudara dan efek agonis estrogen pada jaringan endometrium, arteri dan jaringan tulang. Efek tamoxifene terhadap aterosklerosis arteri koroner dan reaktivitas pembuluh darah telah diteliti pada monyet cynomolgus. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa efek penghambatan aterosklerosis dari tamoxifene mempunyai nilai yang lebih kecil daripada efek yang diberikan CEE namun masih lebih besar jika dibandingkan dengan placebo. Pada studi in vivo menggunakan infus asetilkolin, tamoxifene beraksi sebagai antiestrogen dan menginduksi terjadinya konstriksi paradoksikal. Dari hasil penelitian ini dapat dijelaskan bahwa efek inhibisi aterosklerosis dan efek pada reaktivitas estrogen diperantarai oleh reseptor estrogen yang berbeda. Pada otot halus pembuluh darah, tamoxifene mempunyai efek agonis parsial terhadap ER-α dan tidak pada ER-β.
Raloxifene merupakan SERMs sintetik terbaru yang mempunyai efek agonis estrogen pada jaringan tulang dan konsentrasi kolesterol LDL plasma. Raloxifene juga mempunyai efek antagonis estrogen pada jaringan payudara dan uterus. Pemberian raloxifen dosis rendah maupun tinggi tidak memberikan efek kardioprotektif.
Phytoestrogens merupakan kumpulan senyawa alami dari tanaman terutama jenis polong-polongan. Senyawa ini mempunyai struktur mirip 17β-estradiol dan memiliki sifat agonis maupun antagonis terhadap estrogen sehingga digolongkan sebagai SERMs alami. Phytoestrogens mempunyai afinitas yang berbeda untuk berikatan dengan reseptor estrogen. Konsumsi senyawa ini bermanfaat untuk mengurangi resiko jantung koroner. Asupan protein dari kedelai memberikan efek yang sebanding dengan penurunan plasma trigliserid dan kolesterol LDL , dan peningkatan kolesterol HDL sebesar 10-13%. Studi pada hewan uji yang mendapat asupan phytoestrogen kedelai dan terapi CEE memberikan efek penurunan aterosklerosis sebesar 50% jika dibandingkan dengan kelompok placebo dan kelompk dengan terapi CEE saja. Isolat protein kedelai juga dapat menurunkan tekanan darah pada wanita, dan meningkatkan reaktivitas pembuluh darah dan fungsi endothelial.
Tibolone merupakan suatu steroid sintetik yang memiliki sifat estrogenik, progestogenik dan androgenik. Secara klinis, tibolone digunakan untuk pengobatan gejala haid dan untuk pencegahan osteoporosis pada wanita postmenopause. Tibolone tidak memberikan efek proliferatif pada endometrium. Aksi steroid yang selektif dari tibolone dihasilkan oleh metabolit-metabolitnya. Metabolit yang mempunyai efek estrogenik adalah 3α-OH dan 3β-OH, sedangkan efek androgenik dan progestogenik dihasilkan oleh metabolit ∆4-isomer yang produksi utamanya terjadi di endometrium dan memberikan efek proteksi terhadap aksi metabolit estrogenik. Penggunaan tibolone pada wanita postmenopause memberikan efek penurunan trigliserid plasma dan lipoprotein (a), dan sedikit efek penurunan pada kolesterol LDL. Studi lain menyebutkan bahwa tibolone juga memiliki efek aterogenik karena menurunkan kolesterol HDL sebesar 30%.
Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan ERT sebagai terapi untuk mencegah terjadinya aterosklerosis. Pertama, ERT lebih baik digunakan pada stage awal aterosklerosis karena penggunaan pada stage akhir tidak memberikan respon yang lebih baik. Pada wanita yang tidak mempunyai riwayat penyakit jantung koroner disarankan untuk segera menggunakan ERT pada awal setelah mengalami menopause untuk menjaga sifat kardioprotektif yang diperantarai oleh estrogen. Kedua, penggunaan ERT sebaiknya dengan dosis rendah yaitu 0,625 mg/hari atau 3 mg/hari. Dosis ini memberikan efek penurunan resiko penyakit kardiovaskular dan penyakit kanker karena penggunaan ERT. Ketiga, pasien sebaiknya menggunakan kombinasi ERT dan SERMs untuk mengurangi resiko kanker payudara dan kanker endometrium.
Premature menopause baik yang terjadi secara alami maupun karena pembedahan yang berakibat pada penurunan jumlah estrogen endogen dapat menyebabkan peningkatan resiko penyakit jantung koroner yang didasarkan pada asumsi bahwa estrogen mempunyai sifat kardioprotektif. Sebuah studi melaporkan bahwa pada wanita dengan menopause alami pada usia 45-49 tahun atau wanita dengan menopause karena pembedahan pada usia 40-44 tahun mempunyai kemungkinan berkembangnya penyakit jantung koroner yang lebih besar dibandingkan wanita premenopause pada usia yang sama.
Beberapa data observasional menyebutkan bahwa wanita postmenopause yang menggunakan terapi estrogen mempunyai resiko penyakit jantung koroner yang lebih rendah. Metthews et al. melaporkan bahwa wanita yang menggunakan estrogen setelah menopause mempunyai faktor resiko jantung koroner pada tingkat yang lebih baik daripada yang tidak menggunakan estrogen. Penggunaan estrogen dengan tingkat kepatuhan yang baik menunjukkan penurunan resiko jantung koroner sebesar 40-60 %.
Evaluasi sifat kardioprotektif dari estrogen replacement therapy (ERT) pada wanita menopause dengan studi random dan kontrol plasebo sulit dilakukan sehingga digunakan hewan uji monyet cynomolgus macaque betina (Clarkson, 1996). Penggunaan hewan ini dikarenakan adanya homologi DNA monyet dan manusia yang lebih dari 90%, profil hormonal yang serupa, menarche yang jelas, siklus menstruasi 28 hari dan menopause. Dalam kondisi premenopause monyet betina mempunyai kadar kolesterol-HDL yang lebih tinggi daripada monyet jantan, dan mengalami perkembangan lesi aterosklerotik pada arteri koroner yang lebih sedikit. Pada kondisi postmenopause terjadi penurunan kadar kolesterol-HDL dan peningkatan aterosklerosis pada arteri koroner.
Studi yang dilakukan Adam et al. (1990) menggunakan monyet yang telah diberi perlakuan berupa ovariectomy dan diterapi selama 30 bulan menggunakan 17β-estradiol secara parenteral menunjukkan penurunan aterosklerosis pada arteri koroner sekitar 50% dibandingkan dengan kontrol. Pemberian conjugated equine estrogen (CEE) secara oral memberikan efek penurunan aterosklerosis sebesar 72% dibandingkan pada kontrol yang tidak diberi terapi.
Manfaat kardioprotektif yang diberikan oleh penggunaan estrogen eksogen juga dipengaruhi oleh derajat aterosklerosis yang dialami pasien. Estrogen memberikan efek penurunan aterosklerosis yang baik jika diberikan pada tahap awal aterogenesis. Namun efek tersebut akan berkurang dan hampir tidak ada jika diberikan pada tahap akhir dari komplikasi plak dan penyakit jantung koroner yang telah terjadi. Hulley et al. (1998) melakukan sebuah studi untu melihat efek penurunan aterosklerosis pada wanita postmenopause yang diberi terapi dengan CEE 0,625 mg/hari dan medroxyprogesterone acetate (MPA) 2,5 mg/hari. Studi dilakukan menggunakan 2763 orang wanita postmenopause yang berusia di atas 65 tahun dan mempunyai riwayat penyakit jantung koroner. Hasil studi menunjukkan bahwa tidak ada efek penurunan aterosklerosis selama 4 tahun pemberian terapi hormon.
Studi lain yang mendukung adalah studi in vitro menggunakan monyet cynomolgus yang dibagi menjadi tiga kelompok perlakuan. Kelompok pertama, menggunakan monyet yang memiliki riwayat aterosklerosis yang sedikit atau bahkan tidak sama sekali. Monyet kemudian dikondisikan menjadi menopause dengan cara ovariectomy. Dalam kondisi menopause tersebut monyet kemudian diberi terapi menggunakan CEE bersamaan dengan pemberian diet aterogenik. Hasil yang diperoleh menunjukkan adanya efek penghambatan aterosklerosis arteri koroner sekitar 70%. Kelompok kedua, monyet dikondisikan dalam keadaan aterosklerosis yang moderat sebelum dilakukan ovariectomy. Selanjutnya monyet diberi terapi CEE dan diet aterogenik tetap dilanjutkan. Hasil yang diperoleh menunjukkan adanya penurunan penghambatan aterosklerosis dari 70% menjadi 50%. Kelompok ketiga, monyet dikondisikan dalam keadaan aterosklerosis ringan dan kemudian dilakukan ovariectomy. Selanjutnya diberi diet aterogenik selama 2 tahun sebelum pemberian terapi CEE. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa efek penhambatan aterosklerosis yang diberikan sebesar 0% (Williams et al., 1995).
Dislipidemia berkaitan dengan adanya peningkatan resiko aterosklerosis baik pada pria maupun wanita. Kadar lipoprotein pada wanita premenopause berbeda dengan pria. Pada wanita kolesterol total dan kolesterol-LDL kadarnya lebih rendah dan kolesterol-HDL kadarnya lebih tinggi. Setelah menopause, wanita akan mengalami kenaikan kadar kolesterol total dan kolesterol-LDL serta penurunan kolesterol-HDL. Terapi estrogen akan menjaga profil lipid pada wanita seperti kondisi saat premenopause. Efek estrogen pada lipid dan lipoprotein bergantung pada tipe dan dosis estrogen yang digunakan serta cara pemberiannya.
Pemberian estrogen secara oral akan memberikan efek peningkatan kadar trigliserida dalam plasma, kolesterol-HDL dan kadar apoA1, serta menurunkan kadar kolesterol-LDL dan lipoprotein (a). Peningkatan kadar trigliserida dikarenakan oleh adanya peningkatan jumlah partikel VLDL yang lebih banyak mengalami klirens hepatik daripada dikonversi menjadi partikel LDL yang bersifat aterogenik. Sebuah studi pada wanita postmenopause yang diterapi menggunakan CEE secara oral dengan dosis 0,625 atau 1,25 mg/hari selama 3 bulan menunjukkan penurunan kadar kolesterol-LDL sebesar 15% dan 19%, serta peningkatan kadar kolesterol-HDL sebesar 16% dan 18%. Pemberian micronized estradiol 2 mg/hari secara oral memberikan efek penurunan kolesterol-LDL sebesar 14% dan kenaikan kolesterol-HDL sebesar 15% (Walsh et al., 1991).
Beberapa studi clinical trial menunjukkan hasil bahwa penggunaan antihiperlipidemia dari golongan inhibitor HMG-CoA reduktase (golongan statin) mempunyai efektivitas dalam menurunkan angka morbiditas dan mortalitas akibat penyakit kardiovaskular. Efek statin dalam menurunkan kadar kolesterol LDL pada wanita postmenopause lebih besar dibandingkan dengan penggunaan estrogen, namun statin mempunyai efek yang lebih sedikit terhadap kadar kolesterol HDL dan lipoprotein (a). Hasil studi pemberian kombinasi terapi CEE 0,625 mg/hari dan simvastatin 10 mg/hari menunjukkan penurunan kadar kolesterol LDL yang lebih besar dibandingkan dengan monoterapi, namun kadar kolesterol HDL tetap sama dengan pemberian terapi tunggal menggunakan estrogen. Terapi kombinasi juga dapat mengurangi resiko peningkatan kadar trigliserida akibat estrogen. Studi lain menggunakan kombinasi CEE ditambah MPA dan lovastatin 6 mg/hari selama 6 minggu menghasilkan efek penurunan kadar kolesterol LDL yang lebih besar dan peningkatan kadar kolesterol HDL yang besar pula.
Perubahan kadar lipid plasma hanya merupakan 25-50% dari efek kardioprotektif yang diperoleh dari penggunaan estrogen (Mendelsohn dan Karas, 1999). Selain efeknya pada profil lipid plasma, estrogen juga memberikan efek kardioprotektif lainnya yaitu efek pada dinding pembuluh darah. Aksi dari steroid umumnya diperantarai oleh reseptor spesifik yang berperan sebagai faktor transkripsi, yaitu mengatur ekspresi gen pada saat teraktivasi oleh adanya ikatan dengan steroid. Reseptor estrogen terdiri dari dua subtipe, yaitu ER-α dan ER-β.
Estrogen dapat beraksi langsung pada lapisan dinding pembuluh darah dengan mempengaruhi fungsi endothelial dan vascular tone (Mendelsohn dan Karas, 1999). Efek estrogen pada reaktivitas arteri koroner dievaluasi menggunakan angiografi kuantitatif berulang pada monyet cynomolgus yang telah mengalami ovariectomy. Perubahan diameter arteri koroner diukur setelah pemberian asetilkolin secara infus intrakoroner yang akan menginduksi vasodilatasi endothelial pada arteri yang normal dan vasokonstriksi pada arteri yang mengalami aterosklerosis. Pada kelompok uji yang mendapat terapi estrogen jangka panjang dan terapi jangka pendek, setelah pemberian asetilkolin akan menunjukkan efek vasodilatasi. Sedangkan pada kelompok uji yang tidak mendapat terapi estrogen menunjukkan efek vasokonstriksi. Efek estrogen pada vascular wall tone dapat terjadi baik setelah pemberian estrogen jangka panjang maupun pemberian jangka pendek. Setelah pemberian estrogen jangka panjang efek penekanan pada vascular tone diberikan melalui regulasi transkripsi genomic tipikal. Sedangkan pada pemberian jangka pendek umumnya melalui mekanisme non-genomic (Williams et al., 1990).
Aterosklesrosis merupakan kondisi inflamasi yang kronis pada dinding pembuluh darah yang dapat berubah menjadi kondisi klinik yang akut akibat adanya induksi plaque rupture yang menyebabkan trombosis. Beberapa marker inflamasi seperti C-reactive protein (CRP), sitokin dan molekul adhesi terlarut lainnya telah dipelajari sebagai suatu penanda untuk memprediksi adanya penyakit kardiovaskular pada wanita. Pada suatu studi didapatkan bahwa kadar CRP pada wanita geriatri yang menggunakan estrogen mempunyai nilai 60% lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak menggunakan estrogen. Studi yang lain menyebutkan bahwa kadar CRP dua kali lebih tinggi pada wanita yang menggunakan estrogen atau kombinasi estrogen dan progesteron. Sintesis CRP di dalam liver utamanya diregulasi oleh interleukin-6 (IL-6) dan kadar IL-6 dalam plasma akan menjadi lebih rendah pada wanita yang menggunakan terapi hormon dibandingkan dengan yang tidak menggunakan.
Terapi estrogen juga mengurangi konsentrasi molekul adhesi, E-selectin, vascular cell adhesion molecule-1 (VCAM-1), dan intercellular adhesion molecule-1 (ICAM-1) yang terdapat dalam plasma. Penurunan molekul adhesi ini secara potensial memberikan efek ateroprotektif dengan mekanisme penurunan jumlah sel darah putih pada dinding pembuluh darah. Efek antiinflamasi dari penggunaan estrogen menghasilkan stabilisasi plak namun tidak menghambat erosi plak.
Sebagian besar wanita postmenopause memilih untuk tidak menggunakan ERT dikarenakan oleh adanya efek dari agonis estrogen (CEE dan 17β-estradiol) yang dapat menimbulkan resiko kanker payudara dan endometrium. Penelitian terbaru menyebutkan adanya senyawa yang dapat menggantikan estrogen dan memiliki efek agonis maupun antagonis pada jaringan yang berbeda. Senyawa tersebut adalah selective estrogen receptor modulators (SERMs) dengan contohnya adalah tamoxifene dan raloxifene.
Tamoxifene digunakan dalam terapi kanker payudara karena mempunyai efek antagonis estrogen pada jaringan payudara dan efek agonis estrogen pada jaringan endometrium, arteri dan jaringan tulang. Efek tamoxifene terhadap aterosklerosis arteri koroner dan reaktivitas pembuluh darah telah diteliti pada monyet cynomolgus. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa efek penghambatan aterosklerosis dari tamoxifene mempunyai nilai yang lebih kecil daripada efek yang diberikan CEE namun masih lebih besar jika dibandingkan dengan placebo. Pada studi in vivo menggunakan infus asetilkolin, tamoxifene beraksi sebagai antiestrogen dan menginduksi terjadinya konstriksi paradoksikal. Dari hasil penelitian ini dapat dijelaskan bahwa efek inhibisi aterosklerosis dan efek pada reaktivitas estrogen diperantarai oleh reseptor estrogen yang berbeda. Pada otot halus pembuluh darah, tamoxifene mempunyai efek agonis parsial terhadap ER-α dan tidak pada ER-β.
Raloxifene merupakan SERMs sintetik terbaru yang mempunyai efek agonis estrogen pada jaringan tulang dan konsentrasi kolesterol LDL plasma. Raloxifene juga mempunyai efek antagonis estrogen pada jaringan payudara dan uterus. Pemberian raloxifen dosis rendah maupun tinggi tidak memberikan efek kardioprotektif.
Phytoestrogens merupakan kumpulan senyawa alami dari tanaman terutama jenis polong-polongan. Senyawa ini mempunyai struktur mirip 17β-estradiol dan memiliki sifat agonis maupun antagonis terhadap estrogen sehingga digolongkan sebagai SERMs alami. Phytoestrogens mempunyai afinitas yang berbeda untuk berikatan dengan reseptor estrogen. Konsumsi senyawa ini bermanfaat untuk mengurangi resiko jantung koroner. Asupan protein dari kedelai memberikan efek yang sebanding dengan penurunan plasma trigliserid dan kolesterol LDL , dan peningkatan kolesterol HDL sebesar 10-13%. Studi pada hewan uji yang mendapat asupan phytoestrogen kedelai dan terapi CEE memberikan efek penurunan aterosklerosis sebesar 50% jika dibandingkan dengan kelompok placebo dan kelompk dengan terapi CEE saja. Isolat protein kedelai juga dapat menurunkan tekanan darah pada wanita, dan meningkatkan reaktivitas pembuluh darah dan fungsi endothelial.
Tibolone merupakan suatu steroid sintetik yang memiliki sifat estrogenik, progestogenik dan androgenik. Secara klinis, tibolone digunakan untuk pengobatan gejala haid dan untuk pencegahan osteoporosis pada wanita postmenopause. Tibolone tidak memberikan efek proliferatif pada endometrium. Aksi steroid yang selektif dari tibolone dihasilkan oleh metabolit-metabolitnya. Metabolit yang mempunyai efek estrogenik adalah 3α-OH dan 3β-OH, sedangkan efek androgenik dan progestogenik dihasilkan oleh metabolit ∆4-isomer yang produksi utamanya terjadi di endometrium dan memberikan efek proteksi terhadap aksi metabolit estrogenik. Penggunaan tibolone pada wanita postmenopause memberikan efek penurunan trigliserid plasma dan lipoprotein (a), dan sedikit efek penurunan pada kolesterol LDL. Studi lain menyebutkan bahwa tibolone juga memiliki efek aterogenik karena menurunkan kolesterol HDL sebesar 30%.
Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan ERT sebagai terapi untuk mencegah terjadinya aterosklerosis. Pertama, ERT lebih baik digunakan pada stage awal aterosklerosis karena penggunaan pada stage akhir tidak memberikan respon yang lebih baik. Pada wanita yang tidak mempunyai riwayat penyakit jantung koroner disarankan untuk segera menggunakan ERT pada awal setelah mengalami menopause untuk menjaga sifat kardioprotektif yang diperantarai oleh estrogen. Kedua, penggunaan ERT sebaiknya dengan dosis rendah yaitu 0,625 mg/hari atau 3 mg/hari. Dosis ini memberikan efek penurunan resiko penyakit kardiovaskular dan penyakit kanker karena penggunaan ERT. Ketiga, pasien sebaiknya menggunakan kombinasi ERT dan SERMs untuk mengurangi resiko kanker payudara dan kanker endometrium.
tEntAnG CinTa
Cinta itu seperti kupu-kupu, tambah dikejar ia akan tambah lari. Tapi kalau dibiarkan terbang, ia akan datang di saat kita tidak mengharapkannya.
Cinta dapat membuatmu bahagia, tapi ia juga akan sering membuatmu sedih. Tapi cinta baru berharga, jika ia diberikan pada seseorang yang bisa menghargainya. Jadi jangan terburu-buru untuk memberikannya, dan pilihlah yang terbaik.
Cinta bukan bagaimana menjadi pasangan yang sempurna bagi seseorang, tapi bagaimana menemukan seseorang yang dapat membantu kita menjadi diri kita sendiri.
Cinta bukan “ini salah kamu”, tapi “maafkan aku”.
Bukan “kamu dimana sih?”, tapi “aku disini”.
Bukan “gimana sih kamu?”, tapi “aku mengerti kok”.
Bukan “coba kamu seperti ini”, tapi “aku mencintaimu seperti kamu apa adnya”.
Jangan pernah bilang “aku mencintaimu” jika kita tidak peduli.
Jangan pernah membicarakan perasaan yang tidak pernah ada.
Jangan pernah menyentuh hidup seseorang jika hal itu akan menghancurkan hatinya.
Jangan pernah menatap matanya jika semua yang kita lakukan hanya suatu kebohongan.
Hal paling kejam yang seseorang lakukan kepada orang lain adalah membiarkannya jatuh cinta, sementara kita tidak berniat untuk menangkapnya.
Kompatibilitas yang paling benar bukan diukur berdasarkan pada berapa lama kita sudah bersama maupun berapa sering kita bersama, tapi apakah selama kita bersama, kita selalu saling mengisi satu sama lain dan saling membuat hidup yang berkualitas.
Kesedihan dan kerinduan hanya terasa selama yang kita inginkan, dan menyayat sedalam yang kita ijinkan.
Yang berat bukan bagaimana caranya mengatasi kesedihan dan kerinduan itu, tapi bagaimana kita belajar darinya.
Caranya untuk jatuh cinta adalah :
Jatuh tapi jangan terhuyung-huyung,
konsisten tapi jangan memaksa,
berbagi dan jangan bersikap tidak adil,
mengerti dan cobalah untuk tidak banyak menuntut,
sedih tapi jangan pernah disimpan kesedihan itu.
Memang sakit rasanya melihat orang yang kita cintai sedang berbahagia dengan orang lain, tapi lebih sakit lagi jika orang yang kita cintai tidak berbahagia bersama kita.
Cinta akan menyakitkan ketika kamu berpisah dengan seseorang. Tapi lebih menyakitkan jika kita dilupakan oleh kekasihmu.
Tapi cinta akan lebih menyakitkan lagi jika seseorang yang kita sayangi tidak tahu apa yang sesungguhnya kita rasakan.
Dan yang paling menyedihkan adalah menemukan seseorang dan kita jatuh cinta padanya hanya untuk menemukan bahwa ia bukan untuk kita, dan kita sudah menghabiskan banyak waktu untuk seseorang yang tidak pernah menghargainya.
Cinta dapat membuatmu bahagia, tapi ia juga akan sering membuatmu sedih. Tapi cinta baru berharga, jika ia diberikan pada seseorang yang bisa menghargainya. Jadi jangan terburu-buru untuk memberikannya, dan pilihlah yang terbaik.
Cinta bukan bagaimana menjadi pasangan yang sempurna bagi seseorang, tapi bagaimana menemukan seseorang yang dapat membantu kita menjadi diri kita sendiri.
Cinta bukan “ini salah kamu”, tapi “maafkan aku”.
Bukan “kamu dimana sih?”, tapi “aku disini”.
Bukan “gimana sih kamu?”, tapi “aku mengerti kok”.
Bukan “coba kamu seperti ini”, tapi “aku mencintaimu seperti kamu apa adnya”.
Jangan pernah bilang “aku mencintaimu” jika kita tidak peduli.
Jangan pernah membicarakan perasaan yang tidak pernah ada.
Jangan pernah menyentuh hidup seseorang jika hal itu akan menghancurkan hatinya.
Jangan pernah menatap matanya jika semua yang kita lakukan hanya suatu kebohongan.
Hal paling kejam yang seseorang lakukan kepada orang lain adalah membiarkannya jatuh cinta, sementara kita tidak berniat untuk menangkapnya.
Kompatibilitas yang paling benar bukan diukur berdasarkan pada berapa lama kita sudah bersama maupun berapa sering kita bersama, tapi apakah selama kita bersama, kita selalu saling mengisi satu sama lain dan saling membuat hidup yang berkualitas.
Kesedihan dan kerinduan hanya terasa selama yang kita inginkan, dan menyayat sedalam yang kita ijinkan.
Yang berat bukan bagaimana caranya mengatasi kesedihan dan kerinduan itu, tapi bagaimana kita belajar darinya.
Caranya untuk jatuh cinta adalah :
Jatuh tapi jangan terhuyung-huyung,
konsisten tapi jangan memaksa,
berbagi dan jangan bersikap tidak adil,
mengerti dan cobalah untuk tidak banyak menuntut,
sedih tapi jangan pernah disimpan kesedihan itu.
Memang sakit rasanya melihat orang yang kita cintai sedang berbahagia dengan orang lain, tapi lebih sakit lagi jika orang yang kita cintai tidak berbahagia bersama kita.
Cinta akan menyakitkan ketika kamu berpisah dengan seseorang. Tapi lebih menyakitkan jika kita dilupakan oleh kekasihmu.
Tapi cinta akan lebih menyakitkan lagi jika seseorang yang kita sayangi tidak tahu apa yang sesungguhnya kita rasakan.
Dan yang paling menyedihkan adalah menemukan seseorang dan kita jatuh cinta padanya hanya untuk menemukan bahwa ia bukan untuk kita, dan kita sudah menghabiskan banyak waktu untuk seseorang yang tidak pernah menghargainya.
20 Maret 2009
sedikit penyemangat untuk hari ini
jika kita hanya punya sebuah sampan kecil di tengah samudera, tetaplah berlayar walau badai akan selalu mengancam, tetaplah pancangkan layar dan meneruskan perjalanan
karena di ujung samudera telah menanti orang-orang yang menyayangi kita yang tak akan rela bila kita menyerah pada keadaan, dan yakinlah bahwa kekuatan dan kekuasaanNya melebihi apapun yang ada di alam ini.
karena di ujung samudera telah menanti orang-orang yang menyayangi kita yang tak akan rela bila kita menyerah pada keadaan, dan yakinlah bahwa kekuatan dan kekuasaanNya melebihi apapun yang ada di alam ini.
indah pada waktunya
seorang teman bercerita padaku..
ia sedang kecewa dan sedih..
ia minta pada Tuhan setangkai bunga segar, namun diberi olehNya kaktus berduri
ia minta kupu-kupu, namun diberi olehNya ulat gatal berbulu
tapi pada lain hari kulihat iasedang bahagia
ia becerita, kaktusnya kini telah berbunga indah dan ulatnya berubah menjadi kupu-kupu yang cantik.
segera ia meralat kata-katanya kemarin..
"memang beginilah cara Allah menunjukkan kasih dan sayangnya kepadaku,
selalu menjadikan indah pada waktunya"
ia sedang kecewa dan sedih..
ia minta pada Tuhan setangkai bunga segar, namun diberi olehNya kaktus berduri
ia minta kupu-kupu, namun diberi olehNya ulat gatal berbulu
tapi pada lain hari kulihat iasedang bahagia
ia becerita, kaktusnya kini telah berbunga indah dan ulatnya berubah menjadi kupu-kupu yang cantik.
segera ia meralat kata-katanya kemarin..
"memang beginilah cara Allah menunjukkan kasih dan sayangnya kepadaku,
selalu menjadikan indah pada waktunya"
19 Maret 2009
A to Z about FRIEND
Accept you as you are
Believes in “you”
Calls you just to say “HI”
Doesn’t give up on you
Envisions the whole of you
Forgives your mistakes
Gives unconditionally
Helps you
Invites you over
Just “be” with you
Keeps you close at heart
Loves you for who you are
Makes a difference in your life
Never Judges
Offers support
Picks you up
Quiets your fears
Raises your spirits
Says nice things about you
Tells you the truth when you need to hear it
Understands you
Values you
Walks beside you
X-plain things you don’t understand
Yells when you won’t listen
Zaps you back to reality
Believes in “you”
Calls you just to say “HI”
Doesn’t give up on you
Envisions the whole of you
Forgives your mistakes
Gives unconditionally
Helps you
Invites you over
Just “be” with you
Keeps you close at heart
Loves you for who you are
Makes a difference in your life
Never Judges
Offers support
Picks you up
Quiets your fears
Raises your spirits
Says nice things about you
Tells you the truth when you need to hear it
Understands you
Values you
Walks beside you
X-plain things you don’t understand
Yells when you won’t listen
Zaps you back to reality
Langganan:
Postingan (Atom)